Rabu, 05 Februari 2020

Terobosan Baru Dari Bekatul

BEKATUL DR LIEM RICE BRAN 69 100% KULIT ARI BERAS 200G

Terobosan Baru Dari Bekatul Beras
Bekatul
Bekatul adalah bagian terluar dari bagian bulir yang terbungkus oleh sekam. Bulir adalah buah sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia sejati, seperti padi, gandum, dan jelai. Istilah bekatul terutama disematkan kepada padi, karena serealia inilah yang dikenal dalam budaya Nusantara.

Kadungan Gizi
Sereal kaya serat, vital, antioksidan, dan multivitamin penting. Baik untuk menangkal berbagai macam penyakit dan menjaga Bekatul yang juga disebut Rice adalah kulit luar atau kulit ari beras yang dibuang saat penggilingan beras. Tujuannya agar beras tampak putih bersih sehingga tampak lebih menarik. Bekatul bukan dedak. Padahal, bekatul yang dibuang tersebut justru bernilai gizi tinggi. Vitamin B15 sebagai vital antioksidan dalam bekatul ternyata paling tinggi dibanding tanaman lain. dan tentu lebih baik ketimbang vitamin B15 sintetis. Bekatul juga memiliki nutrisi penting lainnya seperti protein, mineral, asam lemak esensial dan masih banyak minerl penting lainnya. Kaya akan Vitamin B komplek B1, B2, B3, B5 dan B6. Mengkonsumsi berbagai macam nutrisi penting bekatul tersebut, tentu mampu membantu menangkal berbagai macam penyakit dan juga membantu menyempurnakan proses metabolisme sehingga tubuh tetap vit sepanjang hari.

Bekatul

Bekatul Bukan Dedak !

Ini Dia 3 Manfaat Bekatul Buat Kesehatan Tubuh

Oleh : Otong Daroji, S. Kom

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

Sebagai orang Indonesia, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan padi dan beras yang merupakan cikal bakal dari makanan okok kita alias nasi. Namun, tidak banyak orang yang tahu kalau beras memiliki lapisan pelindung yang bernama bekatul. Terlebih lagi karena cukup banyak orang yang menganggap bahwa bekatul itu sama dengan dedak, yang biasanya dijadikan pakan ternak. Sebenarnya, apa itu bekatul dan adakah manfaat baiknya bagi kesehatan?
Bekatul dan Dedak Tidak Sama
Macam-Macam Beras

Kebanyakan orang mungkin mengira bahwa bekatul dan dedak adalah dua hal yang serupa. Keduanya memang sama-sama berasal dari lapisan terluar beras. Ketika padi digiling atau ditumbuk sampai menghasilkan beras, gabah atau kulit padi akan melepaskan tiga lapisan pembungkus.
Lapisan pertama adalah sekam ciri khas kulitnya yang paling keras dan tajam. Kedua adalah dedak atau biasanya disebut sebagai limbah penggilian padi pertama. Lapisan terakhir yang terdalam barulah bekatul, atau sebutan lainnya adalah rice bran.
Bekatul adalah lapisan yang melindungi beras, tepatnya di bagian endosperma. Jika dilihat sekilas, dedak dan bekatul memang memiliki warna cokelat muda yang hampir senada. Hal inilah yang membuat banyak orang sulit membedakan antara keduanya.
Padahal bila diperhatikan lebih seksama, perbedaan yang paling mencolok di antara kedua lapisan beras ini ada pada teksturnya. Ketika disentuh, tekstur kulit bekatul lebih halus daripada kulit dedak.
Dedak lebih sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak, khususnya untuk unggas, kambing, dan sapi. Tidak demikian dengan bekatul. Beberapa peternak hewan memang ada yang menggunakan rice bran sebagai bahan makanan untuk ternaknya, tapi bekatul sebetulnya sangat boleh dan bisa dimakan oleh manusia.
Bekatul adalah salah satu bahan alami yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pangan manusia, menurut sebuah penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diterbitkan oleh Jurnal Pangan.
Kandungan nutrisi di dalam lapisan pembungkus beras ini yang menjadi pertimbangan kuat akan hal tersebut. Pasalnya, per 100 gram (gr) porsi bekatul layak makan (BDD/edible grade) nyatanya menyumbang sekitar 500 gr karbohidrat, 16,5 gr protein, 21,3 gr lemak, dan 25,3 gr serat.
Tidak hanya itu, sejumlah vitamin dan mineral pun turut melengkapi kandungan nutrisi di dalam rice bran. Mulai dari 3 mg vitamin B1, 0,4 mg vitamin B2, 43 mg vitamin B3, 7 mg vitamin B5, 0,49 mg vitamin B6, 11 mg zat besi, 6,4 mg seng, 80 mg kalsium, 2,1 gr fosfor, 1,9 gr kalium, 20,3 gr natrium, hingga 0,9 gr magnesium.
Bekatul memiliki cita rasa manis khas yang lebih enak. Rasa manis dari lapisan pembungkus beras inilah yang membuat harga jualnya biasanya jauh lebih mahal ketimbang dedak.

1. Tinggi kandungan antioksidan

Penyakit jantung koroner, kanker, dan stroke merupakan beberapa jenis penyakit yang salah satunya disebabkan oleh serangan radikal bebas. Demi melawan efek buruknya, dibutuhkan antioksidan yang tidak hanya didapat dari dalam tubuh saja tapi juga dari makanan harian.Bekatul ternyata kaya akan senyawa antioksidan, sehingga berpotensi untuk menangkal radikal bebas.
Ada 8 senyawa antioksidan yang terkandung di dalam lapisan pembungkus beras ini, yakni flavonoid, asam fenolik, antosianin, proantosianin, tokoferol, tokotrienol, y-oryzanol, dan asam fitat.Uniknya, ternyata komponen pigmen warna pada beras turut memengaruhi jumlah antioksidan di dalam rice bran. Ya, jenis beras dengan pigmen warna merah dan hitam dipercaya mengandung kadar antioksidan yang lebih tinggi ketimbang beras putih (non-pigmen). Menurunkan kolesterol tinggi

2. Menurunkan kolesterol tinggi

Di samping keunggulan antioksidannya, rice bran dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Ini semua berkat senyawa antioksidan gamma oryzanol atau y-oryzanol yang terkandung dalam bekatul.
Pada hewan coba yang mengalami obesitas dan displidemia, kadar lemak tubuh yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan cara mengembalikan jumlah trigliserida, kolesterol “jahat” atau LDL (low density lipoprotein), dan total kolesterol ke dalam kadar normal.
Sementara itu, kandungan gamma oryzanol dalam bekatul juga akan membantu meningkatkan kadar kolesterol “baik” atau HDL (high density lipoprotein). Lebih dari itu, penelitian dalam Jurnal Pangan yang telah disebutkan di atas turut menyebutkan bahwa pemberian suplementasi rice bran dalam makanan harian diyakini mampu menurunkan berat badan sekaligus menjaga kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol jahat LDL. Meski begitu rice bran tetap meningkatkan kadar HDL tanpa mengubah kadar gula darah hewan coba tersebut.
Namun, bekatul dalam beras yang tidak mengandung pigmen alias beras putih dinilai lebih efektif untuk menyeimbangkan kadar kolesterol daripada beras berpigmen.

3. Mencegah serangan kanker

Ada berbagai jenis kanker yang bisa menyerang manusia, seperti kanker darahkanker hatikanker ovariumkanker rahimkanker payudarakanker kulit, dan lain sebagainya. Usut punya usut, ternyata lapisan pembungkus beras ini dapat membantu menurunkan risiko serangan berbagai jenis kanker.
Kesimpulan tersebut diperoleh berkat tingginya komponen bioaktif serta serat pangan yang terkandung dalam lapisan pelindung beras ini. Ambil contoh, senyawa peptida dan tokotrienol yang ada di dalam bekatul diduga memiliki peran utama untuk mencegah perkembangan penyakit kanker hati.
Pada hewan coba dengan kanker kulit stadium 2, pemberian suplementasi senyawa cycloartenol ferulate yang diekstrak dari lapisan pembungkus beras ini juga diyakini mampu menghambat respon peradangan atau peradangan yang terkait dengan perkembangan penyakit tersebut. bekatul terobosan baru dari bekatul
Dikutip dari Karinta Ariani Setiaputri 

Minggu, 02 Februari 2020

HERBAL ALAMI

Garam Himalaya

Garam Himalaya

Garam Pink Himalaya jadi alternatif garam sehat pilihan banyak orang. Di pasaran, jenis garam ini terbilang mahal. Kenapa ya garam pink Himalaya dihargai tinggi?


Natrium dan klorida merupakan dua elemen dalam garam yang dibutuhkan tubuh. Karenanya, sejak dulu garam sudah sangat umum untuk dijadikan bumbu penyedap dalam berbagai hidangan.



Garam yang diperoleh dari laut seperti garam halus dan garam kosher sudah sangat populer digunakan dalam keseharian. Selain dari laut, garam juga ada yang berasal dari bawah tanah seperti Himalayan pink salt. Garam dengan karakteristik kasar dan berwarna merah muda ini tengah populer di kalangan pencinta makanan sehat.



Bukan tanpa alasan, Himalayan pink salt ini memang dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Tidak heran, harga garam ini cenderung lebih mahal dari jenis garam lainnya. Selain karena tampilannya yang berbeda, berikut alasan mengapa Himalayan pink salt dijual mahal.

Kamis, 30 Januari 2020

Artikel Komputer


Umumnya shortcut yang biasa digunakan terbatas dikarenakan ketidak tahuan sobat dalam mengakses shortcut yang lain. Nah kali ini admin berikan berbagai macam shortcut lain yang fungsinya tidak kalah penting dan membantu sobat untuk bekerja lebih produktif dan lebih cepat karena tombol yang digunakan lebih sedikit untuk memunculkan menu atau aksi tertentu. Penasaran dengan shortcut tersebut? Yuk kita bahas satu persatu. Cekidooot..